Jumat, 10 Desember 2010

Detail Perbedaan All-New Jupiter MX dengan Versi Lama


Depan


Pada bagian depan, model kap atau tudung, lampu utama, dan sein berbeda. Tudung depan kini lebih runcing atau tajam dan lebih dekat dengan sepatbor roda depan di bandingkan dengan versi yang dipasarkan sekarang ini.

Panel instrumen total baru. Kalau versi lama menggunakan model pentagon atau segi lima, kini bulat. Dihiasi dengan warna silver di sekelilingnya. Juga ada aksentuasi silver di bagian atas dari panel instrumen. Semua bagian dari setang total berubah. Bahkan, sudut lekukan setang kini lebih ke dalam sehingga lebih ergonomis. Hasil lebih nyaman untuk jarak jauh.
Masih di depan, penghubung antara setang dan bodi belakang desainnya juga berubah, termasuk tempat kunci kontak, kini menggunakan model baru yang dilengkapi dengan pengaman.
Cukup menarik, bagian depan menggunakan warna kombinasi. Jika bagian pinggir menggunakan warna sesuai bodi, maka di tengah hitam. Kini ada kisi-kisi untuk memudahkan mesin mendapatkan pasukan udara. Bagian di bawah juga dibuat berbentuk seperti segitiga dengan warna hitam.
Bodi bagian samping yang membungkus mesin bagian depan juga berbeda. Kini bagian bawah dari bodi dilengkapi dengan sirip atau biri yang mengarahkan udara ke mesin dan bagian luar bodi (ke kaki pengendara).
Belakang


Hal yang baru lagi adalah roda belakang kini dilengkapi dengan sepatbor kecil di atas roda, sedangkan ukuran bodi belakang kini dibuat lebih gemuk dan besar. Hasilnya, memberi kesan kekar. Desain lampu belakang juga baru. Hanya desain pelek yang tidak berubah, tetapi ukuran lebih besar.

Knalpot juga mengalami perubahan. Hal yang baru, kini roda belakang dilengkapi dengan rem cakram berventilasi, dioperasikan secara hidraulik. Semua itu menambah penampilann Jupiter MX makin sporti.
Mesin



Karena total berubah—tetapi kapasitas, diameter, dan langkah tetap dipertahankanmaka tutup samping mesin, baik di kanan maupun di kiri, juga berubah kendati tetap mengguakan konsep desain Yamaha.
Bagian dalam mesin juga ada yang berubah. Teknologi sama dengan mesin V-ixion, menggunakan piston cor (forged) dan diasil silinder. Hasilnya, piston lebih ringan dan lebih tahan terhadap suhu tinggi, mengurangi piston tergores dan macet. Karena kapasitasnya relatif kecil, 135 cc, mesin tidak dilengkapi dengan pengimbang (balancer) seperti V-ixion.

Hanya untuk memasok bensin, Yamaha masih tetap mempertahankan penggunaan karburator. "Tujuannya, selain harga terjangkau, juga lebih gampang diservis di berbagai daerah. Karena teknologi ini sudah sangat dikenal di Tanah Air,” jelas Indra Dwi Sunda, Manajer Promosi Yamaha Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar