Kamis, 27 Januari 2011

10 Fakta Tentang Bajaj



  1. Bajaj sangat bising dan asapnya seperti kebakaran, berdiri dibelakang bajaj bisa merupakan salah satu musibah.
  2. Bajaj suka menikung sembarangan, dan gawatnya secara tiba-tiba, konon tikungan mautnya hanya diketahui oleh Tuhan dan sang supirnya sendiri.
  3. Jangan pernah menawar harga bajaj lebih rendah dari tawaran pertama si abang, apalagi kalau harus sampai Tarik urat karena Cuma beda 1000perak, sekali lagi jangan. Pecinta fast to furious mungkin akan senang melihatnya, tapi sebagai penumpang, nyawa sebagai taruhannya, si abang akan ngebut sekencang bajaj dekilnya bisa dipacu dan selipan juga tikungannya lebh dahsyat daripada biasanya. Si abang tidak akan segan-segan berputar 180 derajat demi memuaskan hasratnya karena gagal dalam tawar menawar.
  4. Percayalah, 90 dari 100 orang yang naik bajaj terjadi karena keadaan terpaksa.
  5. Tarif bajaj kadang-kadang sangat tidak masuk akal, beda-beda tipis dengan argo taksi.
  6. Terlalu sering merasakan getaran didalam bajaj bisa menyebabkan iritasi permanen pada bagian selangkangan dan gerak tubuh tidak lagi seimbang, selain itu mendengar bunyi angin ribut knalpotnya selama 10 menit sama efeknya dengan 100 menit ketika anda dugem.
  7. Percaya tidak percaya, tikungan dan rem bajaj bisa kita lakukan dengan satu sentuhan (dinamakan teknologi one touch), caranya, tepak pundak si abang.
  8. Bajaj ada beberapa tipe, tipe bajaj paling bengal dinamakan ‘Bajaj Sporty’, perbedaannya bisa dilihat dari pantat bajaj yang lebih menukik daripada bajaj orisinil. Tipe bajaj seperti ini yang harus di hindari para biker jika dalam keadaan hujan atau becek.
  9. Bajaj tidak peduli jalanan macet karenanya dan juga keadaan penumpangnya, yang penting selagi bajajnya mampu masuk dalam celah sempit bahkan sedikit miring asalkan bisa dilewati ia akan terus mencobanya, hal ini yang paling sangat mengesalkan para biker dan pengendara lainnya, karena seringkali bajaj menutupi jalan yang seharusnya bisa dilewati para biker.
  10. Bajaj menaruh dendam kepada kancil, seperti bus kota benci kepada busway.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar