Bandit cyber modern Malaysia berhasil membajak komputer Federal Reserve (Fed) Amerika Serikat (AS). Hacker ini mencuri setengah juta nomor kartu kredit dan debit.
Menurut Kantor Jaksa AS di Brooklyn, warga berkebangsaan Malaysia, Lin Mun Poo itu ditahan pada 21 Oktober. Ia dituduh membajak komputer Fed cabang Ohio, dan mencuri lebih dari 400 ribu nomor kartu.
Selain itu, ia juga membobol pertahanan sejumlah sistem. Jaksa AS mengatakan, “Poo memiliki karir cemerlang di dunia server komputer milik institusi finansial, kontraktor pertahanan, dan korporasi lain. Selain itu, ia juga menjual atau berdagang informasi.”
Secret Service AS menahan pria 32 tahun itu di bandara internasional John F. Kennedy di New York. “Agen Secret Service menahan laptop terenskripsi berisi data akun finansial dengan jumlah masif dan informasi identifikasi pribadi yang diperolehnya saat melakukan pembajakan.”
Kepala Secret Service New York mengatakan, cybercrime ‘tak hanya mempengaruhi infrastruktur finansial negara, tapi juga mengancam keamanan nasional.”
Selain itu, Secret Service mengatakan, Poo juga masuk ke dalam sistem ‘informasi logistik militer sensitif yang berpotensi tinggi’ dari kontraktor Pentagon. Awal pekan ini, Menteri Pertahanan AS Robert Gates memperingatkan cyberattack dapat menjadi ancaman ‘besar’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar